

JENAKA (Jambore anak ceria) merupakan kegiatan yang mengajak anak – anak dhuafa untuk camping di alam terbuka, bermain sambil belajar dan merasakan berbagai pengalaman seru yang membuat mereka bahagia. Kegiatan rutin tahunan Seribu Manfaat ini dimaksudkan untuk mengajak anak – anak dhuafa itu untuk merasakan liburan seperti yang dirasakan anak – anak lainnya. Berbagai kegiatan seru dapat dinikmati oleh setiap peserta. Ada kompetisi seru, membuat karya seni, flyng fox, outbond, Character Building dan motivasi, dan pada akhir acara setiap peserta mendapatkan bingkisan, hadiah dan santunan. Senyum terpancar dari wajah setiap peserta dan itu menjadi kebahagiaan tersendiri dan memotivasi kami untuk terus mengadakan kegiatan ini. Berikut ini cerita yang terjadi di setiap JENAKA :
1. 1st JENAKA (14 – 15 Januari 2012, Main Adventure, Cijeruk)
JENAKA mulanya adalah kepanjangan dari Jambore anak yatim ceria, dimana dalam JENAKA pertama ini yang menjadi peserta adalah anak yatim dhuafa. Ada sekitar 50 anak yatim dhuafa dari wilayah Tangerang Selatan yang menjadi peserta dalam JENAKA kali ini. Dengan didampingi oleh 10 kakak pendamping, setiap peserta menikmati berbagai kompetisi seru yang ternyata baru pertama kali mereka rasakan. Berkenalan, bermain, bahkan tidur di tenda bersama dengan peserta lain yang baru dikenal menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi mereka. Ada momen haru yang membuat sebagian peserta dan kakak – kaka yang hadir meneteskan air mata. Saat itu merupakan malam pentas seni dimana setiap kelompok menampilkan karya seni mereka. Ada yang membaca puisi, menari, menyanyi, dan drama. Suasana begitu semarak, setiap kelompok bersaing menampilkan karya terbaik mereka untuk mendapatkan nilai lebih agar dapat memenangkan kompetisi dalam pentas seni itu. Dan tibalah saat yang mengharukan, saat salah satu kelompok menyanyikan lagu “Bunda” yang dipopulerkan oleh Melly Goeslaw. Tiba – tiba terdengar isak dari salah satu peserta laki – laki saat lagu itu dinyanyikan, ia menundukan wajahnya sembari sesegukan sehingga menjadi pusat perhatian. Salah satu kakak pendamping yang duduk di dekatnya kemudian memeluknya dengan hangat dan memberi semangat. Hingga lagu “Bunda” itu terus mengalun haru, seisi ruangan dipenuhi tangisan sebagian peserta. Rupanya mereka teringat pada ibu mereka di rumah, sosok satu-satunya yang kini menjadi pelipur lara dalam hidup mereka setelah kehilangan ayah. Dan Bagi anak laki – laki yang sedari awal hingga bait terakhir lagu itu dinyanyikan tak henti-hentinya menangis, lagu itu begitu pedih karena kini ia tak hanya kehilangan ayah, tapi ibunya juga telah tiada. Tidak hanya itu, salah satu kaka pendamping juga menceritakan cerita yang begitu haru. Saat ia sedang berkeliling memastikan anak – anak sudah tidur dalam tenda mereka, terdengar olehnya dialog anak – anak di dalam tenda yang membuatnya sedih. Anak – anak itu saling bertanya, “Lo yang meninggal siapa? gw sih Ema gw.” Mereka rupanya sudah tabah atas kehilangan orang tua yang mungkin bagi kita yang masih lengkap orang tuanya belum tentu siap mengalami hal itu. Pelajaran berharga yang bisa kita ambil adalah kita harus selalu hormat, sayang, patuh dan menjaga orang tua kita selama mereka masih hidup.
2. 2nd JENAKA (15 – 16 Desember 2012, Main Adventure, Cijeruk, Bogor)
Dalam Jenaka kali ini, ada 100 anak yatim dhuafa dan dhuafa yang menjadi peserta. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek. Meski hujan deras mendera, mereka masih terus bersemangat melakukan berbagai kegiatan yang ada. Selain beberapa kegiatan yang diadakan seperti dalam jenaka sebelumnya, di Jenaka kali ini para peserta putri diajari membuat boneka dan peserta putra membuat kreatifitas dengan menggunakan cat. Saat itu sedang populer “Gangnam Style”, seluruh peserta termasuk kakak pendamping, panitia, dan para undangan yang hadir bersama – sama joget “Gangnam Style” yang dipandu oleh salah satu peserta yang begitu lincah bergoyang dengan gaya ini. Suasana begitu semarak, riuh tawa terdengar saat bocah yang memandu goyangan ini tak ubahnya seperti penyanyi aslinya. Tubuhnya yang gembul semakin membuat orang – orang yang melihatnya tertawa.
3. #rd JENAKA (21 – 22 Desember 2013, Main Adventure, Cijeruk, Bogor)
Bertepatan dengan hari ibu, Jenaka kali ini bertemakan “Senyum Ceria Ibuku, Senyum Ceriaku”. 100 peserta dari berbagai wilayah di Jabodetabek dibagi beberapa kelompok dan membuat suatu karya dari barang bekas sebagai persembahan untuk orang tua khususnya ibu mereka. Pada saat acara character building dan motivasi berlangsung, para peserta mengelilingi api unggun sembari memegang lilin. Mereka tertunduk haru saat mendengarkan motivasi yang diberikan tentang pentingnya hormat pada orang tua. Ada beberapa anak – anak yang meneteskan air mata saat lantunan alfatihah dan doa terpanjat dari mulut mereka untuk orang tua di rumah. Suasana yang begitu dingin menambah kekhusyu’an mereka. Teringat diri yang masih suka melawan dan membantah orang tua. Motivasi terasa semakin berkesan di dalam relung anak – anak yang telah kehilangan orang tua mereka. Setelah mendengarkan motivasi, para peserta bersama – sama menerbangkan lampion. Langit menjadi begitu indah dihiasi dengan lampion yang membuat suasana begitu sendu.
Begitulah sedikit cerita saat JENAKA. Haru, sedih, senang, gembira, dirasakan oleh para peserta. Ayo ukir cerita di JENAKA 2014 “CandyLand”. Bertemakan “Keceriaan Penuh Warna” semoga JENAKA yang akan dilaksanakan pada 27 – 28 Desember ini dapat ,mengukirkan senyuman yang begitu caria dari setiap peserta yang mengikutinya. Harapannya, JENAKA dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan semakin banyak anak yang tersenyum bahagia melalui kegiatan ini.